Balita dan Perkembangan Kemandirian
Hello awesome parents!
Beberapa hari yang lalu saya sempat membahas mengenai
kemandirian pada anak dan mencoba membuka wawasan orang tua tentang kapan usia
anak dapat dilatih kemandiriannya. Oops,
saya juga menjanjikan akan sharing
tentang aktivitas sehari-hari yang dapat menjadi latihan kemandirian pada anak.
Nah, mari kita bahas…
Sebenarnya, anak bisa diajarkan bagaimana melakukan
aktivitas sehari-hari dengan melihat usia anak tersebut. Karena beda usia, beda
tingkat kemampuan, tentu beda aktivitas yang dapat dilakukan. Dengan mengetahui
usia dan kemampuan anak, orang tua dapat memperkirakan bagaimana memberikan
instruksi agar anak paham apa yang seharusnya dilakukan.
Saya akan memberikan informasi mengenai kemampuan anak dan apa saja
yang dapat diharapkan dari anak di usia-usia berikut dalam melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri. Sehingga orang tua dapat memperkirakan
aktivitas apa saja yang dapat dilakukan anak. Simak ya, parents :)
Anak usia 8 – 18 bulan
- Minum dari gelas, mengambil makanan dengan tangan, dan mulai mencoba menggunakan sendok
- Memakai dan melepaskan pakaian, seperti memasukkan kaki ke sepatu dan memasukkan tangan ke lengan baju dengan bantuan orang tua
- Menunjuk bagian tubuh
- Sudah mulai bisa bilang “Tidak”
- Mengambil atau menunjuk sesuatu yang dipilih
- Mulai sadar ada rutinitas, misalnya waktu tidur
- Mengikuti suara dan gerakan orang lain
- Memahami lebih dari apa yang dapat mereka katakan
Anak usia 18 – 36 bulan
- Cuci tangan dengan batuan orang tua
- Minum dengan menggunakan sedotan
- Memasukkan pakaian kotor ke dalam keranjang jika diminta
- Makan dengan sendok sendiri
- Mendorong dan menarik mainan, memasukkan dan membuang isi keranjang
- Belajar menggunakan toilet
- Mengikuti aktivitas yang sederhana
- Membungkuk tanpa terjatuh (misalnya mengambil barang di lantai)
- Menjadi mudah frustrasi atau putus asa atau ngambek (terutama jika sesuatu yang dikehendaki anak tidak dikabulkan orang tua)
- Mulai mencoba mengerjakan sesuatu sendiri (itu mengapa seringnya anak membutuhkan waktu yang menyelesaikan sesuatu)
- Menuangkan sesuatu (misalnya air), mencuci, berpakaian
- Senang bermain make-up atau berdandan
- Senang bermain air dan main pasir
- Mulai memahami peraturan yang jelas namun sederhana
Anak usia 3 tahun
- Menggosok gigi dengan bantuan orang tua
- Mengerti makna “akan”, “sekarang” dan “nanti”
- Meletakkan pakaian kotor ke dalam keranjang sendiri
- Mengambil sepatu dari rak
- Bernyanyi lagu-lagu yang mudah
- Mulai bisa menyimak
- Terkadang berpihak pada salah satu orang tua
- Bermain rumah-rumahan
- Mengikuti perilaku orang lain
- Mencocokkan objek-objek yang serupa
- Meletakkan peralatan makan yang tidak mudah pecah di wastafel dapur
- Membuang sampah pada tempat sampah
- Mandi dengan bantuan orang tua
- Mencuci dan mengeringkan tangan, biasanya masih perlu bantuan orang tua untuk mencapai wastafel
Anak usia 4 tahun
- Menggunakan sendok, garpu, atau peralatan makan lainnya sendiri
- Mengenakan pakaian sendiri, kecuali pakaian dengan kancing atau resleting
- Belajar kata-kata baru secara cepat
- Mengenal tanda-tanda (biasanya simbol yang sering dilihat di rumah atau sekolah) dan mengenal bentuk tulisan namanya
- Mengikuti perintah yang terdiri dari 2 langkah pengerjaan yang tidak saling berhubungan (misalnya perintah untuk sikat gigi lalu ganti baju tidur)
- Memahami peraturan yang jelas namun sederhana
- Berbagi dan mulai memahami arti giliran
- Mulai mencoba mandi sendiri
- Bisa sikat gigi sendiri
- Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Anak usia 5 tahun
- Mengikuti peraturan yang ‘mutlak’ atau rutin (misalnya harus cuci tangan sebelum makan atau sikat gigi sebelum tidur)
- Secara mandiri melakukan rutinitas sederhana (misalnya ganti baju, sikat gigi, mandi sendiri dengan diawasi orang tua)
- Memahami urutan pengerjaan seperti apa yang di awal, pertengahan, dan akhir
- Mulai memahami perasaan atau emosi orang lain (misalnya anak mengerti bahwa orang tua sedang marah terhadapnya)
- Menjadi lebih mandiri pada kemampuan merawat diri
Nah, kira-kira begitulah gambaran kemampuan anak usia 8
bulan hingga 5 tahun atau biasa disebut balita. Usia-usia tersebut adalah usia
sebelum memasuki dunia sekolah, maka harapan terbesar anak dapat melatih
kemandiriannya adalah dengan bantuan orang tua.
Another issue is… bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus?
Apakah dapat diperlakukan sama? Apakah tingkat kemampuannya sama dengan anak
lain seusianya?
Dear parents, sebenarnya,
aspek kemandirian dibutuhkan setiap individu terlepas dari apakah anak tersebut
adalah anak berkebutuhan khusus atau tidak. Karena kemandirian merupakan salah
satu kunci bagi individu untuk tetap dapat mengoptimalisasikan diri, serta
tidak selalu bergantung pada orang lain terutama mengenai kebutuhan pribadi
individu.
Terkadang, anak berkubutuhan khusus atau anak dengan
disabilitas memerlukan pendampingan khusus untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Lalu, apa yang sebaiknya orang tua lakukan?
- Coba latih anak untuk hanya mengerjakan sebagian rutinitas saja, biasanya bagian yang mudah, sementara orang tua dapat mendampinginya saat di bagian yang sulit (misalnya latih anak untuk meletakkan piring di atas roti, orang tua yang mengoleskan selai, lalu anak dapat mencoba meletakkan roti lagi di atasnya)
- Berikan bantuan saat mengerjakan aktivitas agar anak tetap dapat menyelesaikan aktivitasnya
- Berikan instruksi yang dapat dipahami anak dengan menggunakan contoh atau gambar atau apapun yang dapat dimengerti anak
- Berilah waktu ekstra bagi anak untuk menyelesaikan tugasnya, jadi jangan diburu-buru ya, parents
Semoga blog post
kali ini bisa membantu lovely parents
mempersiapkan anak yang mandiri. Oh ya, sebenarnya saya ingin membahas mengenai
topik lain yang masih terkait dengan perkembangan anak yang dipandang dari
perspektif psikologi. Tapi nanggung ya, kalau topik tentang kemandirian anak
cuman sampai di sini?
Nah, next post
insha Allah akan saya tulis effective tips teaching your child to independently
complete daily routines atau mungkin juga apa yang seharusnya orang tua lakukan jika anak menolak untuk melakukan
kegiatan secara mandiri.
“The greatest gifts you can give your children are the roots
of responsibility and the wings of independence.” – Denis Waitley
Referensi:
diakses pada 22
Desember 2014