Kita yang Tak Sanggup Berbeda
Tuhan menciptakan kita berjalan beriringan dalam suatu
kesempatan singkat.
Tuhan mentakdirkan kita untuk bertautan hati di suatu masa
yang terasa abadi.
Tuhan membiarkan kita larut dalam setiap peluk hangat dan
genggaman mesra jemari ini.
Tuhan menitipkan rasa yang tak seharusnya ada si sudut hati,
menjadikannya bulir-bulir penyesalan di setiap hari, terlebih jika aku
memikirkanmu. Memikirkan kita.
Pernahkah kamu berpikir bahwa kita berbeda? Aku dan kamu.
Atau mungkin lebih tepatnya, keyakinanmu dan keyakinanku.
Pernahkan kamu berpikir akan seperti apa kita dua atau tiga
tahun lagi? Aku dan kamu.
Sekarang kita boleh berpura-pura bahagia, tertawa dalam
kepedihan, dan mengagumi setiap hal sederhana yang membuat cinta terasa nyata.
Akan tiba suatu hari, dimana aku dan kamu tak lagi
membincangkan akting pemain film yang kita nikmati berdua.
Akan tiba suatu hari, dimana hubungan akan menjadi rumit,
tak sekedar dihiasi gelak tawa dan air mata cemburu buta.
Akan tiba suatu hari, dimana kita tak lagi berjuang
bersama-sama dan menyerah pada kenyataan bahwa perbedaan tak dapat dikhianati
adalah satu-satunya solusi paling menyebalkan… ya, setidaknya kita telah mencoba,
Sayang.
Keputusan untuk mengakhiri segala rasa. Bersiaplah.
Dan hanya itu yang membuat kita tak berbeda.
Cinta tak harus
memiliki, kata orang.
Kata-kata ini tak membuatku mati.
Karena cinta yang kumilki telah berpindah di dalam
genggamanmu untuk kemudian kau resapi di setiap hela nafas.
Bagaimana bisa cinta
jika keimanan tak sejalan?
Nah. Ini. Aku bisa mati.
love story
BalasHapus