Blended Family: Menjadi Orang Tua Tiri?
A stepfamily or blended
family is a family where one parent has
children, from a previous relationship, that are not genetically related to the
other parent. Either one or both parents may have
children from a previous relationship.
Blended Family adalah sebuah keluarga dimana salah
satu orang tua memiliki anak, dari pernikahan sebelumnya, yang secara genetis
tidak berhubungan dengan orang tua yang satunya. Salah satu atau kedua orang
tua bisa jadi memiliki anak dari pernikahan sebelumnya.
Finnish = Start
Kesiapan dalam mengakhiri hubungan hingga
memutuskan untuk kembali menikah dengan orang lain adalah suatu keputusan yang
membutuhkan banyak pertimbangan. Perceraian
mungkin bukanlah sebuah akhir dari sebuah keluarga, namun tentu ada
perubahan yang akan dialami para anggota keluarga tersebut. Dalam memutuskan
untuk mengakhiri pernikahan, orang tua juga perlu menanyakan pendapat anak
mengenai hal ini. Karena bagaimanapun juga, anak merupakan figur penting sebuah
keluarga dan memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menentukan sistem
keluarga.
Orang tua yang akan bercerai ada baiknya
mendiskusikan mengenai hak asuh anak setelah bercerai nanti dengan bijak. Pembagian
porsi dalam merawat dan menafkahi anak juga tidak boleh luput dari diskusi, dan
pastikan dilandasi dengan keadilan dan pertimbangan yang matang.
Berbicara dengan anak tentang kemungkinan akan
menikah lagi dan hidup bersama pasangan yang baru juga akan jauh lebih baik.
Karena dengan itu, anak mendapatkan gambaran mengenai orang tua dan keluarga
barunya kelak. Bahkan mungkin saja anak memiliki pendapat pribadi yang dapat
dipertimbangkan dalam keputusan untuk remarriage.
Di sisi lain, anak
yang menjadi korban perceraian orang tua, bahkan jika menyaksikan sendiri
pertikaian orang tua dapat menghasilkan tingkah laku “luar biasa”. Anak dengan
perubahan tingkah laku menjadi “luar biasa” tersebut dapat menjadi pertanda
bahwa ada sesuatu yang mengganggu psikologisnya. Mereka mungkin saja tidak
dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Sayangnya, orang tua menganggap anaknya nakal karena kesalahan diri anak
tersebut. Kebanyakan orang tua datang ke psikolog meminta untuk ‘memperbaiki’
anak. Bukan anak yang harus diperbaiki, namun keluarga itu sendirilah yang
harus diperbaiki. Untuk itu, orang tua lah yang bertanggung jawab untuk
memperbaiki perasaan anak yang hancur melihat perpisahan orang tuanya. Dengan
kata lain, dampak dari perpisahan orang
tua dapat pula dirasakan oleh anak dan dimanifestasikan dengan perubahan
tingkah laku yang cenderung negatif.
http://www-static.weddingbee.com/ |
…And the first page of the new book just begun…
Remarriage bukan hanya sekedar
menata hidup baru dengan pasangan baru seperti sebelumnya. Lebih dari itu,
membawa serta anak dan menyatukannya dengan nuansa baru sebuah keluarga
merupakan hal yang patut mendapat perhatian. Terlebih jika pasangan memiliki
anak dari mantan suami/istri terdahulu. Semua ini akan memberikan kesan
tersendiri bagi anak—pun bagi anak tiri.
Hubungan dalam step family
dianalogikan sebagai baby relationship: sangat baru dan
lemah. Memaksakan sesuatu pada masa awal pembentukan keluarga never make things work. Terutama dalam
hal mendisiplinkan anak tiri. Jika terlalu keras dalam menerapkan kedisiplinan,
bukanlah kepatuhan dan penghormatan yang akan didapatkan orang tua, melainkan
rasa segan yang akan tercipta di antara orang tua dan anak tiri.
Just go with the flow. Mengidentifikasi,
mempelajari, memahami, hingga dapat mengevaluasi membutuhkan waktu yang tidak
singkat. Mengenali anggota keluarga baru
dengan segala hal unik yang ada di dalam dirinya bukan hanya menjadi tantangan
tetapi juga dapat menjadi media penyesuaian diri terhadap kebutuhan dan
keberlangsungan keluarga. Semakin kuat keinginan untuk memahami, maka semakin
besar peluang terbentuknya keluarga sesuai harapan.
Sikap, perilaku, kebiasaan, dan karakteristik anak tiri tidak dapat
dirubah dengan mudah—bahkan mungkin tidak perlu dirubah—menjadi seperti apa
yang diinginkan. Mungkin memang ada perilaku atau sifat yang tidak sesuai
dengan ekspektasi terhadap anak tiri tersebut. Selalu ada hal yang mungkin
tidak diketahui atau tidak disadari orang tua mengenai perubahan perilaku anak.
Sekali lagi, mungkin saja anak menjadi “luar biasa” sebagai manifestasi
kekecewaan perpisahan orang tuanya.
Selalu ada sisi positif di balik semua
“keajaiban” yang anak tiri tampilkan. Jika orang tua dapat menyadari bahwa
peran orang tua bukan sekedar merawat dan membesarkan anak, maka pengharapan
untuk melihat sisi positif anak tiri tentu akan lebih dapat diwujudkan. Tidak
menutup kemungkinan, sisi positif anak dapat menjadi lahan garapan orang tua
tiri untuk lebih dapat masuk ke dalam kehidupannya, membimbingnya, dan
melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Misalnya, dibalik anak tiri yang
sering membantah, ada sisi malaikat yang ia tampilkan terhadap hewan peliharaan
yang ia miliki. Orang tua tiri dapat ikut serta mengurus hewan peliharaannya
tersebut in a new fun way! Dan fokus
terhadap sisi positif anak yang mengarah pada secure attachment yang terjalin.
Mungkin memang tidak mudah di awal. But love grows. Sekesal apapun
dengan perilaku anak tiri, jika memang mencintai anak tiri adalah bagian dari
mencintai pasangan, maka kasih sayang akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
Tidak perlu berlari, karena memang sebuah keluarga tidak dituntut untuk
mengejar apapun. Menikmati prosesnya adalah bagian dari mencintai itu sendiri.
Yours, Mine, Ours
Salah satu isu penting mengenai blended family adalah kehadiran anak
hasil buah cinta dengan pasangan baru. Dengan bertambahnya anggota keluarga baru, tentu akan berdampak langsung terhadap psikologis
anak-anak. Perlu diberikan pengertian kepada anak kandung maupun anak tiri
bahwa ada anak lain yang juga akan menjadi saudara mereka dan akan diberikan
kasih sayang serta perhatian yang sama. Pemenuhan kebutuhan anak dapat
didasarkan pada prioritas kebutuhan dan potensi orang tua. Sehingga orang tua
tampak adil dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada setiap anak.
Each child is an
adventure into a better life-an opportunity to change the old pattern and make
it new. – Hubert H.
Humphrey
Sumber:
en.wikipedia.org/wiki/Stepfamily
http://www.empoweringparents.com/Blended-Family-The-5Secrets-of-Effective-Stepparenting.php#
0 Feed Back:
Posting Komentar