Jokes About Jomblo = Jokes Basi?

I’m going to write about something hits. Tentang fenomena pemuda-pemuda Negara ini yang memandang hina seorang JOMBLO. Ya. JOMBLO.

Awal-awal munculnya jokes yang menyindir atau bahkan sampai menghina jomblo itu, gue masih merasa terhibur. Gue pribadi merasakan jokes tentang jomblo dimulai ketika ada akun twitter yang cukup terkenal, waktu itu masih @poconggg yang fenomenal karena emang tweet-tweet-nya yang sederhana tapi ngena dan pastinya lucu. Tiap malam minggu akun ini sering melontarkan jokes tentang betapa hinanya jomblo, sampai terkesan “jomblo nggak pantes nyebut malem minggu, adanya sabtu malem.”

Banyak warga muda yang menggandrungi jokes JOMBLO ini. Eh sorry, gue caps lock tulisan jomblo. Trus males mau ngapus…

Banyak warga muda yang menggandrungi jokes jomblo dikarenakan:
  • 1.  Punya pacar, jadi jokes tentang jomblo ditujukan untuk mengkasihani dan menghina para jomblo
  • 2.  Tidak punya pacar, alias jomblo jadi jokes tentang jomblo ditujukan untuk mengkasihani diri sendiri dan yang lebih esensial adalah ngasih kode ke gebetan agar naik kasta jadi kayak nomor 1

Tapi bukan berarti hanya ada 2 tipe manusia di dunia ini. Ada 4 tipe yang merupakan pecahan dari 2 tipe di atas:
  • 1.       Punya pasangan tapi masih ramah terhadap jomblo: tidak suka menghina tapi cukup terhibur dengan jokes tentang jomblo, sering merasa iba sama jomblo saking ibanya terkadang pengen ikutan jadi jomblo karena ngelihat ada jomblo cakep tapi tuna asmara
  • 2.      Punya pasangan tapi menganggap rendah jomblo: suka menghina, dicurigai sebagai pencipta quotes atau jokes yang bikin jomblo semakin menderita, anti jadi jomblo, selalu dapet celah untuk menghina dan mencari kelemahan jomblo, sombong dengan hubungannya
  • 3.     Jomblo sok high quality: selalu bilang “gue single bukan jomblo”, ada yang deketin trus dijabanin pas ditembak malah nolak, sering dilabel PHP atau pelaku utama friendzone, jomblo karena pengen sendiri dan alesan play hard to get
  • 4.    Jomblo sensitif: kalau ngelihat jokes tentang jomblo malah baper (kebawa perasaan) bisa marah-marah atau galau uring-uingan atau berteriak “aku salah apa Tuhan?!”, sering dicurigai sebagai dalang turunnya hujan di Sabtu malam, mayoritas susah move-on atau sering bertepuk sebelah tangan, hiperaktif di media sosial saking kesepiannya, punya pikiran sarkas terhadap yang punya pacar


Hahaha sebenarnya itu bisa-bisaan gue doang sih. Don’t take it too serious. Apalagi kalau kamu tipe nomor 4, pasti udah bilang “Ah, nggak. Apa-apan nih? Gue nggak gini kok!” tapi marah-marah…

Well, I began to feel sick of jokes about jomblo ketika di tahun 2013 semakin banyak warga muda Indonesia yang heboh dengan jomblo yang terkesan hina. Yang tadinya gue merasa jokes itu lucu, lama-lama jadi “Apaan sih?”

Bukan, bukan karena gue sensitif.

Tapi ya itu. Sesuatu yang udah jadi trend di suatu masa, lama-lama juga bakal basi.



Padahal gue tahu, banyak banget jomblo-jomblo yang berusaha sekuat tenaga membela kaumnya dengan membalas jokes. Jokes balasan biasanya menginformasikan bahwa jomblo itu nggak seperti yang di pikiran orang-orang, jomblo itu tegar, jomblo itu bermartabat, dan jomblo juga bisa meresapi emosi-emosi seperti jatuh cinta, patah hati, PDKT dan keselnya PHP.

Untungnya sekarang jokes yang menghina jomblo udah semakin berkurang. Para orator-orator jomblo juga udah sepi di comment pages instagram atau path menyuarakan pembelaan terhadap kaum jomblo.

Men, jomblo juga manusia. Setiap manusia pasti pernah jomblo. Jadi buat kamu-kamu yang masih aja suka ngehina jomblo di manapun dan via apapun, ini udah bukan jamannya lagi. Udah basi banget. Mending fokus aja sama pasangannya, berhubungan yang positif dan nggak overshare. Rada eneg juga sama pasangan yang tiap hari publish foto bareng padahal momennya itu-itu aja.

Yang jomblo juga, jangan merasa selalu terbela mentang-mentang situ mayoritas. Kalau emang kamu jomblo berkualitas dan siap melepas masa jomblo, prove it! Jomblo bukan berarti nggak laku atau selalu identik dengan penolakan dari gebetan. Banyak hal yang dilakukan seorang jomblo di kala muda. Galau itu wajar asal nggak berlebihan. Gimana mau lepas dari label jomblo ngenes kalau ada jokes dikit langsung baper? Kurang-kuranginlah.

Gue di sini terlihat seperti pihak netral. Benar. Sebenarnya gue orang yang doyan sarkas dan menurut gue jokes basi tentang jomblo patut gue sarkas-in.

Banyak fenomena dan hal-hal yang gemes pengen gue tulis, tentu dari sudut pandang gue. Kadang gregetan juga, nggak semua temen sependapat dan end up with long wasted arguments. Jadinya gue tulis aja selama nggak menyinggung pihak tertentu dan tidak mengandung SARA.

Ini tulisan pertama di blog ini yang gue bikin tanpa pemikiran ilmiah, tanpa riset, alias pure apa yang ada di pikiran gue. Jujur. Asli. Tanpa keberpihakan.


Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua warga muda Indonesia. Salam!

Share this:

JOIN CONVERSATION

4 Feed Back:

  1. Baru mampir udah suka sama tulisannya :) Kebetulan gue jomblo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih! Haha kalopun kamu jomblo semoga ga sering baper ya sama jokes-jokes yang menghina jomblo :))

      Hapus
  2. All about jomblo :D. Keep writing mom's.


    Salam kenal (www.tandapetik.com)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, i'm not a mom yet hehe artikel-artikel saya itu hanya sebagai bahan belajar saya untuk bisa jadi psikolog anak dan keluarga yang baik :)

      Salam kenal.

      Hapus