What Actually Makes You SHOPPING?
Are you one of many people who can't resist a good deal when shopping?
Belanja memang salah satu kegiatan yang menyenangkan. Bahkan katanya, bagi kaum wanita salah satu penawar sakitnya patah hati itu adalah dengan berbelanja. Tapi, nggak jarang juga kaum pria yang punya hobi belanja.
Gimana bisa sih, belanja menjadi hal yang menyenangkan? Karena kalau diperhatikan, belanja itu artinya kita mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang kita butuhkan, bahkan terkadang membeli barang yang hanya kita inginkan bukan butuhkan. Setelah berbelanja, kadang timbul penyesalan karena barang yang udah dibeli ternyata barang yang nggak benar-benar kita butuhkan, and ends up with menuh-menuhin lemari atau sudut ruangan.
Jadi, apa ya yang sebenarnya terjadi di dalam otak kita ketika berbelanja? Kenapa bisa sampai segitunya tergiur rayuan diskon dan godaan barang-barang unik dengan warna yang lucu? Dan, kenapa ada orang yang udah tahu harga barangnya mahal dan susah didapatkan, masih aja pengen banget beli dan punya barang itu?
Shopping is like buying a gift for yourself
Dikasih kado oleh orang lain, atau pacar misalnya, bisa sukses bikin mood kita bagus seharian. Apalagi kalau barang yang dikasih adalah barang yang benar-benar kita suka dan udah lama kita taksir. So does shopping. Membuka kantong belanja saat baru tiba di rumah, mencoba barang yang barusan dibeli, perasaan bahagianya itu setara dengan ketika diberi hadiah oleh orang lain.
Manusia pada dasarnya sangat senang dengan hal-hal yang menyenangkan, bahkan ketika hal yang menyenangkan tersebut datang dari diri sendiri. Maka dari itu, pengalaman merasa senang saat berbelanja itu terekam di otak. Dan, segala sesuatu yang menyenangkan itu selalu bikin ketagihan. Sehingga, ketika berbelanja, kita berasumsi bahwa nantinya kita akan memperoleh kebahagiaan yang sama seperti pengalaman berbelanja sebelumnya.
Lalu, apa sih yang sebenarnya terjadi di otak ketika kita berbelanja?
Blame the dopamine
Back to my early statement bahwa berbelanja itu adalah hal yang menyenangkan. Nah, yang jadi misteri, kenapa berbelanja itu menyenangkan bukan menyebalkan? Tersangka utamanya adalah dopamin, yaitu suatu neurotransmitter di otak yang membantu mengontrol kepuasan dan kesenangan. Ketika berbelanja, otak aktif memproduksi dopamine yang menyebabkan adanya perasaan senang. Dopamine diproduksi di area otak yang diasosiasikan dengan reward atau hadiah. Makanya, berbelanja sering dikaitkan dengan hadiah oleh otak kita sendiri!
Dopamine plays crucial role, terutama pada perilaku, memori, atensi, dan lain sebagainya. Otak yang sehat punya sensor yang menjaga dopamine tetap diproduksi dengan level yang pas. Sedangkan orang yang memiliki masalah di otak terutama yang berkaitan dengan pengaturan dopamine, dapat mempengaruhi pengambilan keputusan orang tersebut ketika berbelanja! Bukan hanya overspending dan jadi boros, orang yang seperti ini juga dapat berperilaku di luar kendali dan destruktif yang disebabkan ketidakmampuan orang tersebut mempertimbangkan konsekuensi dari perilaku, sehingga cenderung melakukan apa aja demi mendapatkan kesenangan, dalam hal ini berbelanja. WOW.
Nah, itu tadi penjelasan singkat tentang apa sih yang sebenarnya terjadi di otak ketika kita berbelanja. Bahwa sebenarnya ada hal yang menjadi alasan kenapa berbelanja itu saaaaaangaaaaatt menyenangkan. Bukan hanya tentang barangnya, tetapi juga tentang perasaan bahagia ketika belanjanya. I do agree with that, asalkan masih di kadar yang pas, barang yang dibeli memang dibutuhkan dan nggak malah nangis trus puasa nggak makan seminggu karena uangnya habis :"(
Have a wonderful long weekend, folks. Mohon maaf lahir dan batin.
Sincerely,
-yang hari Jum'atnya masih harus kuliah-
Got insights from:
__________. (2015). Retrieved from http://www.vanderbilt.edu/magazines/arts-and-science/2011-05/got-shopping-on-the-brain-blame-the-dopamine/
Parker-Pope, T. (2015). This Is Your Brain at the Mall: WhyShopping Makes You Feel So Good. WSJ. Retrieved 14 May 2015, from http://www.wsj.com/articles/SB113382650575214543
0 Feed Back:
Posting Komentar