Kenali 10 Tanda Hubungan dengan Seorang Passive-Aggressive! (Part 2)
Well, ini lanjutan dari Kenali 10 Tanda Hubungan dengan Seorang Passive-Aggressive! (Part 1) ya. Monggo...
6. Sengaja Melakukan Hal yang Nggak Disukai Pasangan
Terkadang, individu dengan passive-agressive secara sengaja menunjukkan perilaku yang ia tahu bahwa pasangannya tidak akan suka, misalnya sengaja tidak menepati janji tanpa ada kabar terlebih dahulu, sengaja terlihat ngegodain orang lain di depan pasangan, dan hal-hal lain yang biasanya bikin kesal pasangan. Ngebayanginnya aja udah bikin kesal ya. Huh.
7. Sarcasm... Sarcasm everywhere
Kalau di kita, sering diartikan sebagai sindiran. Lagi-lagi secara nggak langsung akan membuat pasangannya merasa bersalah atau merasa direndahkan. "Kamu tuh pinter banget sih? Yang begini aja pakai ditanya. Punya otak kan?" OMG. Hurtful words yang nggak pantas diucapkan seseorang kepada pasangannya. Dan yang lebih menyedihkan, individu dengan sarkasme plus kalau pada dasarnya emang heartless biasanya menambahkan embel-embel "Just kidding. Gitu aja kok marah sih?"
8. Sabotase
Dari namanya aja udah ngeri kayak mencurangi urusan kenegaraan. Sabotase dalam berpacaran ini juga cukup rumit dijelaskan. Jadi sederhananya, sabotase ini adalah perilaku pasangan yang ditujukan untuk menguasai atau untuk balas dendam. Serunya lagi, ini dilakukan diam-diam, sehingga terkadang pasangan tidak menyadari apa yang terjadi. Contoh perilaku sabotase ini adalah bikin rumor atau gosip yang buruk tentang pasangan, mengucilkan, backstabbing, muka dua, dan hal-hal negatif lain yang nggak disangka-sangka oleh pasangannya.
9. Menyalahkan tanpa Sebab
Kalau pacar kamu punya ideologi "Cowok selalu salah, cewek selalu benar" yaudah terima aja. Hahaha. Menyedihkan. Tapi yang satu ini, menyalahkannya memang benar-benar tanpa sebab atau pakai alasan yang mengada-ngada. Ketika ada masalah, ujung-ujungnya akan menyalahkan pasangan. "Ya aku selingkuh karena kamu nggak perhatian sama aku. Ya aku selingkuh karena bosan sama kamu soalnya baju kamu itu-itu aja." Sudah dapat dipastikan, pasangannya akan sangat merasa bersalah dan merasa bertanggung jawab atas segalanya... "SALAH GUE?"
10. Berpura-pura Menderita
Individu yang menunjukkan passive-aggressive dengan berpura-pura menderita biasanya memiliki tujuan untuk menarik perhatian pasangan atau ingin mendapatkan simpati secara berlebihan, misalnya dengan manja yang kelewatan, terlihat lemah dan nggak bisa hidup tanpa pasangan, dan sebagainya. Pasangannya yang 'terjerat' akan merasa bertanggung jawab untuk menemani, merawat, bahkan merasa harus mengorbankan hal-hal penting demi kepentingan individu tersebut. Istilahnya, ngerepotin in a dramatic way.
Nah, barusan gue udah share 10 tanda tubungan dengan seorang passive-aggressive. Apakah pasangan kamu menunjukkan tanda-tanda tersebut? Atau malah kamu yang berperilaku seperti poin-poin di atas? Hmmm.
Sekali lagi, perilaku-perilaku di atas itu ibarat killing your relationship softly. Kalau terus-terusan terjadi, akan mengakibatkan salah satu atau keduanya menjadi tidak bahagia dalam menjalani hubungan. Jika sudah tidak bahagia, tujuan dari berhubungan itu sendiri pun tidak bisa tercapai. Ya, buat apa diterusin toh?
Ternyata memang lebih baik hal-hal buruk sekalipun dinyatakan secara eksplisit, agar keduanya bisa saling memahami dan introspeksi. Kesepuluh poin di atas dapat diminimalisir dengan keterbukaan dan interaksi positif dalam hubungan. Ngobrol aja kalau ada masalah. Santai. Live your relationship happily, minimize the dramas.
Okedeh, selamat menjalani hubungan yang (semoga selalu) bahagia! Kalau ada yang mau curhat boleh ke ask.fm saya tapi saya belum bikin HAHAHA udah ah
XOXO